11/13/2009

Jangan 'Terlalu Baik' di Kantor

Jika Anda dikenal sebagai orang yang baik, baik di kantor atau lingkungan manapun, biasanya banyak orang yang memanfaatkan kebaikan Anda. Misalnya di kantor banyak yang meminta bantuan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan yang bukan tugas Anda. Bahkan kadang Anda sampaikan mengorbankan pekerjaan Anda sendiri. Celakanya, bukan hanya dalam pekerjaan orang meminta bantuan. Bisa jadi bantuan Anda dalam hal materi juga jadi sasaran rekan-rekan. Misalnya, karena Anda cukup 'murah hati' orang tak segan meminjam uang Anda. Dan karena sikap baik Anda, Anda merasa tidak enak hati untuk menolak. Parahnya, karena Anda terkenal baik hati, orang lain pun nggak ragu untuk mengulang terus permintaan bantuannya di lain waktu. Sialnya lagi, orang lain itu belum tentu mau membalas kebaikan Anda.

Kondisi ini membuat Anda serba salah. Maksud hati ingin berbuat baik apa daya kebaikan Anda kerap dimanfaatkan. Makanya, banyak yang bilang, sekarang udah nggak jamannya lagi jadi orang yang 'terlalu baik'. Yang dibutuhkan sekarang adalah menjadi orang yang baik sesuai dengan tempatnya. Artinya Anda harus tahu kapan saatnya bermurah hati dan kapan saatnya bersikap tegas.

Mereka yang terlalu baik agaknya juga kurang cocok menjadi atasan. Karena Anda akan terlalu banyak memberikan toleransi pada anak buah, sehingga beban pekerjaan anda justru akan semakin berat. Atasan yang baik pun merasa enggan menegur anak buah jika berbuat kesalahan dalam pekerjaan.

Umumnya atasan yang baik memilih untuk mengoreksi sendiri pekerjaan anak buah yang salah. Nah masalahnya, kebaikan seperti ini belum tentu akan mendapat balasan yang sama! Bisa jadi mereka yang telah mendapat perlakuan baik Anda, akan menganggap Anda lemah dan tidak akan pernah bisa marah. Kalau kebaikan Anda yang ‘terlalu’ ini dibiarkan, Anda akan mengalami kerugian. Anda akan banyak ‘makan ati’ dan menyimpan rasa tidak enak sendiri. Kepahitan akan Anda telan mentah-mentah.

Nah, kalau Anda termasuk karyawan yang terkenal baik di kantor dan acap kali dimanfaatkan, jangan tunggu sampai 'makan ati'. Ubahlah sikap Anda menjadi lebih tegas! Katakan saja terus terang kalau Anda keberatan memberi bantuan. Jelaskan alasan yang tepat atas keberatan Anda. Belajarlah untuk menolak sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan. Toh, image ‘karyawan baik’ pada diri Anda tidak akan hilang hanya karena Anda bersikap tegas. Bisa jadi Anda akan semakin disegani bukan cuma karena kebaikan Anda tetapi juga karena ketegasan Anda untuk berkata ‘tidak’!

Memang sikap yang baik selamanya harus Anda miliki, tetapi jangan sampai kebaikan Anda membakar diri sendiri. Karena sekarang ini sudah nggak musim lagi berdiam diri dan menyimpan perasaan sementara batin Anda tertekan. So, kalau Anda ingin lebih maju dalam karir, Anda bukan sekedar harus menjadi orang 'baik-baik', tetapi juga harus menjadi orang yang lebih tegas. Anda setuju...?

No comments:

Post a Comment